MEMORIAL IN MY SCHOOL, MAL IAIN SU MEDAN

Sebuah trailler film dokumenter sekolah sebagai suatu catatan dokumentasi, yang mungkin bagi alumni terkait bisa kembali mengingat suasana kenangan yang tertumpuk disana dan itu gak akan hilang dari ingatan. disaat cabot ke kantin, ngelawan guru. bekasus gara2 rokok, tidor-tidoran dikelas, maki-makian, maen bola, dan hal2 aneh yang mungkin amat susah untuk dilupakan. sebuah film sngkat ini mungkin akan membuat ingatan kita kembali ke masa-masa 3 tahun itu dengan 1 atap yang sama dan 1 seragam yang sama dari sekian ratus murid. ini dia...
  
                                                 masihkah kita teringat masa-masa 3 tahun itu???

SAINS ASTRONOMI DAN BUMI BERDASARKAN AL-QURAN


Berdasarkan pengamatan para ahli, alam semesta mengembang dengan laju percepatan yang sangat mengherankan dan menakjubkan setelah proses pembentukannya. Bila seseorang melihat alam semesta dari sebuah galaksi, semua galaksi akan terlihat semakin menjauh. Galaksi yang menjauh terlihat semakin jauh satu sama lain lebih cepat dibandingkan dengan galaksi yang lebih dekat. Itulah penjelasan hukum Hubble.
Berdasarkan ayat Al-Quran Allah Swt. Telah telah memaparkan dengan sangat jelas bahwa alam semesta meman mengembang dan meluas:


“Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan Kami dan sesunguhnya Kami benar-benar meluaskan(mengembangkannya)”
QS Al-Dzariat ayat 47

Kata musi`un dalam bahasa Arab sanatlah tepat diartikan debagai “meluaskan” atau “mengembangkan” yang sesuai dengan penjelasan sains masa kinibahwa alam semesta memang mengembang dan meluas.

                Stephen hawking, dalam A Brief History Of Time(1980), mengatakan bahwa penemuan bukti mengembangnya alam semesta merupakan salah satu revolusi terbesar dalam ilmu pengetahuan abad ke-20.
                Berdasarkan teori BigBang ang telah diterima, alam semesta terbentuk sekitar 13,7 miliar tahun lalu dan terus mengembang sejak saat itu para pakar astronomi menyebutna sebagai accelerating expansion (pengembangan yan bertambah)

                Para pakar dan ahli memperkirakan suatu saat nanti akan terjadi Big Crunch , yaitu tabrakan seluruh isi alam semesta yang terdiri atas kumpulan galaksi, bintang, planet, dan planet. Hal ini adalah kebalikan dari awal pembentukannya. Alam semesta perlahan menuju titik keseimbangan barunya, dan akhirnya kehilangan tenaga sehina tersedot kembali oleh gaya gravitasi awal pembentukannya. Sebagai contoh kecil, batu ang dilemparkan keatas, semakin keatas ia akan semakin lemah dan menuju gravitasi massa 0, kemudian ia jatuh lagi ke tanah/bumi.
 
             Al-Quran yang turun pada 14 abad yang lalu telah menjelaskannya terlebih dahulu. Dan bunyinya:

“(yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama begitulah Kami mengulanginya. Itulah suatu janji yang akan pasti Kami tepati; sesunguhnya Kamilah yang ajan melaksanakannya”(QS Al-Anbiya ayat 104).
Di ayat lain menjelaskan:


“Maka pada hari itu terjadilah hari kiamat. Dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi lemah" (QS Al-Haqqah ayat 15-16)
                Pada kalimat ayat “karena pada hari itu langit menjadi lemah", mengapa Allah menyatakan kalimat itu dalam ayatnya?? Menurut  penjelasan sains, suatu saat energy percepatan dan mengembangnya alam semesta akan seimbang dengan gaya tariknya atau dapat dikatakan sama dengan nol (0). Selanjutnya, gaya tarik awalnya perlahan-lahan menarik semua benda-benda langit yang berpencar untuk disatukan kembali pada titik awalnya. Itulah awal terjadinya kehancuran alam semesta atau yang disebut dengan kiamat kubra.
                Nah…sekarang yang menjadi pertanyaan adalah, apa mungkin manusia 14 abad yang lalu yang buta huruf, dan tidak dapat membaca bisa membuat kalimat yang setepat itu tanpa diberi ilham oleh Sang Maha Cerdas?????? Padahal setiap kalimat dalam Al-Quran begitu tepatnya kebenaran yang diteliti oleh manusia di zaman sekarang.

                Dan 1 pertanyaan lagi, mengapa Allah tidak pernah menyandingkan penyebutan langit dan matahari, langit dan bulan, atau langit dan galaksi? Demikian juga, mengapa didalam Al-Quran tidak ada surah yang bernama langit atau bumi? Padahal langit dan bumi adalah benda kosmis yang paling penting. Ternata kata langit (as-sama`) dan bumi (al-ardh) tersebar didalam surah-surah yang dinamai dengan benda-benda kosmis lainnya, seperti surah As-Syams(matahari), Al-Qamar(bulan), Al-Najm(bintang), dan Al-buruj(galaksi).

                BUMI UNIK DI JAGAT RAYA
                Seoran pakar astronomi, Donald Brownlee (NASA, Stardust Mission) mengemukakan pendapat dalam buku yang berjudul Rare earth: Why Complex Life Is Uncommon in the Universe. Menurutnya, ada kesan bahwa semesta ingin membuat planet yang serupa dengan bumi sehingga akan berkembang kehidupan didalamnya seperti planet kita. Namun ternyata kondisi alam yang mendukung kehidupan makhluk kompleks, seperti manusia, tumbuhan, dan hewan sangatlah langka di jagat raya.
                Sebagai contoh, kehidupan mikroba yang relative sederhana memang dapat berkemban di palnet-planet di alam semesta. Tetapi planet yang dapat menunjang kehidupan kompleks sanatlah sulit dijumpai diseluruh penjuru galaksi ini.
                Sesungguhnya kondisi alam semesta cenderung tidak mendukung kehidupan. Jika kita mencoba membandingkan dengan semua tempat di alam semesta, ternyata tak sebanding dengannya. Kita hidup dalam lingkungan istimewa yang menyediakan segala kebutuhan kita. Di bumi terdapat udara, makanan, kondisi stabil dan kondisi lain sehingga bumi ini seperti “jasad raksasa” dengan system yang menopang makhluk-makhluknya untuk bertahan hidup.

                Pertanyaan yang timbul adalah mengapa semua ini bisa terjadi??? Apakah hanya sebuah kebetulan ataukah ada yan sengaja menciptakannya??? Sejauh ini, diantara jutaan bahkan triliunan planet dalam galaksi kita belum ditemukan planet lain yang benar-benar mirip bumi.  Jika bumi ini sangat langka, artinya kita sedang memenangkan sebuah ‘undian kosmis’, dan ternyata kita adalah planet mujur dan kita berada ditempat yang sangat beruntung.
                Bila kita hanya menganggap “keberuntungan” sebagai penjelasan keberadaan bagi planet bumi maka kita harus melihat dalam konteks semesta secara keseluruhan. Harus diingat bahwa galaksi kita hanyalah salah satu dari kemungkinan 100 miliar galaksi yang ada di alam semesta yang dapat diamati selama ini. Sehingga sangat kecil sebuah planet berkemungkinan memiliki semua bahan yang tepat untuk menunjang kehidupan yang kompleks di satu tempat dalam galaksi ini.
                Akhirnya, kita harus bertanya secara sadar dalam benak kita sendiri, bagaimana bila semua factor yang ada ini bukan hasil sebuah undian kosmis, atau hanya sebuah kebetulan atau kemujuran? Bagaimana bila semua ini adalah sebuah tujuan atau sebuah rancangan yang lebih besar?? Jika bumi memang ada untuk satu tujuan, apakah kita bisa mengetahuinya??
Berdasarkan ayat Al-Quran:

Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa ang diantara keduanya dengan main-main. Kami tidak menciptakan keduanya melainkan dengan haq, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui” (QS Al-Dukhan ayat 38)


                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                          





 MASA-MASA 3 TAHUN


Setiap foto-foto aku dan teman-temanku yang aku liat, dan semua itu di capture pada masa-masa lalu yang sekarang aku ingin memakai seragam itu. bukan hanya seragamnya saja yang ingin kupake, tapi juga suasana dulu dan kenangan-kenangan yang lalu ingin kurasakan lagi dalam kehidupanku. ntah kenapa Tuhan memberi naluri rasa ingin menikmati masa-masa indah itu hanya 3 tahun saja??? padahal bagi mereka-mereka termasuk aku juga ingin merasakan waktu-waktu itu lebih dari 3 tahun. karna suasana dan kenangan-kenangan pada masa itu gak akan mungkin terulang lagi dimasa-masa mendatang. Jika pun masa-masa itu datang di masa depan, pastilah ia tak sesempurna masa-masa 3 tahun itu,,,,,..!! 


Dengan warna seragamnya yang khas tersendiri dalam kurun waktu 3 tahun, seolah-olah merasa enggan untuk memakai seragam itu lagi yang sudah sedikit kusam dilemari pakaian yang terlipat rapi disana...!sampai sekarang aku belum habis fikir, bagaimana aku bisa mengulangi suasana-suasana itu lagi...?